Kekurangan kemasan penggorengan vacuum frying pertama tama. Produk hasil penggorengan vacuum frying dikenal punya kualitas tinggi: warna alami tetap terjaga, rasa buah lebih segar, dan kerenyahannya bertahan lebih lama.

Nah, di banding keripik hasil penggorengan biasa. Nggak heran kalau banyak pelaku usaha camilan mulai beralih ke teknologi ini untuk menghasilkan produk yang lebih premium.

Tapi di balik keunggulannya, masih ada satu hal yang sering di anggap sepele padahal sangat penting, yaitu kemasan produk. Banyak produsen kecil yang sudah pakai teknologi canggih untuk menggoreng.

Tetapi belum memperhatikan kualitas kemasan yang di gunakan. Padahal, kemasan punya peran vital dalam menjaga mutu dan umur simpan produk.

Kekurangan Kemasan Penggorengan Vacuum Frying

Hasil penggorengan dengan sistem vakum memang lebih tahan lama karena kadar airnya rendah. Tapi, tanpa kemasan yang tepat, produk tetap rentan terhadap udara, kelembapan, dan sinar matahari.

Kemasan juga berfungsi menjaga kerenyahan, mencegah oksidasi minyak, serta melindungi produk saat pengiriman. Sayangnya, karena keterbatasan modal dan peralatan.

Najh, banyak produsen kecil memilih kemasan yang seadanya. Akibatnya, kualitas produk yang seharusnya unggul malah menurun sebelum sampai ke tangan konsumen.

1. Daya Kedap Udara Kurang Maksimal

Kekurangan paling umum adalah kemasan yang digunakan tidak memiliki daya kedap udara yang cukup. Produk vacuum frying membutuhkan kemasan dengan sifat barrier tinggi.

Nah, seperti plastik metalize atau alumunium foil food grade. Namun, banyak produsen kecil masih memakai plastik bening biasa karena lebih murah.

Masalahnya, plastik biasa mudah di tembus udara dan kelembapan. Akibatnya, keripik cepat melempem, kehilangan kerenyahan, dan aroma buah berkurang. Ini bisa merusak citra produk, meskipun proses penggorengan sudah sempurna.

2. Segel Kemasan Mudah Terbuka

Untuk menjaga tekanan dan menghindari udara masuk, segel kemasan harus rapat dan kuat. Tapi pada pengemasan manual atau menggunakan alat sealer sederhana, hasil segel sering kali tidak konsisten.

Kadang terlalu panas hingga meleleh, kadang kurang rapat dan mudah terbuka. Kondisi seperti ini bikin produk lebih cepat terpapar udara.

Terutama saat disimpan lama atau dikirim jarak jauh. Padahal, sedikit saja kebocoran udara bisa menurunkan kualitas dan umur simpan produk secara drastis.

3. Tidak Tahan Panas dan Cahaya

Produk vacuum frying harus dijaga dari paparan sinar matahari langsung karena dapat mempercepat proses oksidasi minyak di dalamnya. Sayangnya, beberapa jenis kemasan bening tidak mampu melindungi produk dari cahaya.

Selain membuat warna keripik tampak pudar, panas juga bisa memengaruhi rasa dan aroma alami. Untuk itu, sebenarnya butuhkan kemasan memiliki lapisan pelindung UV atau minimal bahan buram bisa mengurangi paparan cahaya.

Tapi bahan semacam ini cenderung lebih mahal, sehingga banyak produsen kecil enggan menggunakannya. Baca juga kekurangan penggorengan vacuum frying sebelum kamu beli mesin itu.

4. Desain Kurang Menarik

Masih banyak produk hasil penggorengan vacuum frying yang dijual dengan kemasan polos. tanpa label menarik atau informasi produk yang lengkap.

Hal ini membuat produk tampak kurang profesional di mata konsumen. Padahal, di pasar modern, desain kemasan jadi nilai jual utama.

Konsumen lebih mudah tertarik pada kemasan yang punya tampilan bersih, elegan, dan informatif. Kekurangan dalam hal desain bukan cuma soal estetika, tapi juga soal kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.

5. Tidak Seragam dalam Ukuran dan Berat

Karena sebagian besar pelaku usaha vacuum frying masih berskala kecil, proses pengemasan biasanya dilakukan manual. Hal ini sering menyebabkan berat bersih produk tidak seragam.

Ada yang isinya terlalu sedikit, ada juga yang terlalu penuh. Konsistensi ukuran kemasan sangat penting untuk membangun citra profesional.

Kalau konsumen menemukan perbedaan isi antar-kemasan. Nah, mereka bisa menganggap produk tidak terstandar dan kurang terpercaya.

6. Kekurangan Kemasan Penggorengan, Daya Simpan Pendek

Produk vacuum frying seharusnya bisa bertahan hingga beberapa bulan kalau dikemas dengan baik. Tapi karena banyak produsen masih memakai plastik tipis atau sealer biasa.

Nah, daya simpan produk sering kali hanya 1–2 minggu. Kelembapan udara yang masuk ke dalam kemasan membuat keripik jadi lembek dan mudah rusak.

Ini jadi kerugian besar kalau produk di jual lewat marketplace atau di kirim ke luar kota. Nah, karena risiko penurunan kualitas selama perjalanan semakin tinggi.

7. Biaya Kemasan Berkualitas Masih Mahal

Untuk mendapatkan kemasan lapisan pelindung baik, dibutuhkan bahan. Nah, seperti nylon vacuum, alumunium foil, atau kemasan metalize dengan printing full color.

Sayangnya, harga bahan tersebut cukup mahal untuk usaha kecil. Banyak produsen akhirnya memilih kemasan murah yang tampak bagus di luar.

Tetapi tidak memberikan perlindungan optimal. Akibatnya, kualitas produk bagus dari hasil vacuum frying jadi tidak bertahan lama dan sulit bersaing di pasaran premium.

Kesimpulan Kekurangan Kemasan Penggorengan Vacuum Frying

Secara keseluruhan, kekurangan kemasan penggorengan vacuum frying terletak pada kualitas bahan yang belum optimal. Nah, yaitu segel tidak kedap udara, serta daya tahan terhadap panas dan cahaya yang rendah.

Selain itu, tampilan kemasan kurang menarik, ukuran tidak seragam. Hingga biaya bahan berkualitas yang tinggi juga menjadi tantangan bagi pelaku usaha kecil.

Semua faktor ini bisa mengurangi umur simpan dan tampilan produk, bahkan membuat konsumen ragu untuk membeli lagi. Ada pembahasan lain yang sangat menarik di web pendampinganbisnis.